Kumpulan
40 Hadist Qudsi
Hadits Ke-1
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " لَمَّا
قَضَى اللَّهُ الْخَلْقَ، كَتَبَ فِي كِتَابِهِ عَلَى نَفْسِهِ، فَهُوَ مَوْضُوعٌ
عِنْدَهُ: إِنَّ رَحْمَتِي تَغْلِبُ غَضَبِي"
(رواه مسلم (وكذلك البخاري والنسائي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, dia berkata; telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Ketika Allah menetapkan penciptaan makhluk, Dia menuliskan
dalam kitab-Nya ketetapan untuk diri-Nya sendiri: Sesungguhnya rahmat-Ku (kasih
sayangku) mengalahkan murka-Ku”
~diriwayatkan oleh
Muslim (begitu juga oleh al-Bukhari, an-Nasa-i dan Ibnu Majah)
Hadits Ke - 2
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
" قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: كَذَّبَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ
ذَلِكَ، وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ، فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ
فَقَوْلُهُ: لَنْ يُعِيدَنِي كَمَا بَدَأَنِي، وَلَيْسَ أَوَّلُ الْخَلْقِ
بِأَهْوَنَ عَلَيَّ مِنْ إِعَادَتِهِ، وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ:
اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا، وَأَنَا الْأَحَدُ الصَّمَدُ، لَمْ أَلِدْ وَلَمْ
أُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لِي كُفُوًا أَحَدٌ"
(رواه البخاري (وكذلك النسائي
Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a., bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, telah Berfirman Allah ta'ala: Ibnu Adam
(anak-keturunan Adam/umat manusia) telah mendustakanku, dan mereka tidak berhak
untuk itu, dan mereka mencelaku padahal mereka tidak berhak untuk itu, adapun
kedustaannya padaku adalah perkataanya, “Dia tidak akan menciptakankan aku
kembali sebagaimana Dia pertama kali menciptakanku (tidak dibangkitkan setelah
mati)”, aadpun celaan mereka kepadaku adalah ucapannya, “Allah telah mengambil
seorang anak, (padahal) Aku adalah Ahad (Maha Esa) dan Tempat memohon segala
sesuatu (al-shomad), Aku tidak beranak dan tidak pula diperankkan, dan tidak
ada bagiku satupun yang menyerupai”.
~ Diriwayatkan oleh
al-Bukhari (dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
Hadits Ke-3
عَنْ زَيْدِ بْنِ
خَالِدٍ الْجُهَنِيِّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: "صَلَّى
لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَاةَ الصُّبْحِ
بِالْحُدَيْبِيَةِ، عَلَى إِثْرِ سَمَاءٍ (١) كَانَتْ مِنْ اللَّيْلَةِ، فَلَمَّا
انْصَرَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَقْبَلَ عَلَى النَّاسِ،
فَقَالَ لَهُمْ: "هَلْ تَدْرُونَ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ؟ قَالُوا: اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: أَصْبَحَ مِنْ
عِبَادِي مُؤْمِنٌ بِي وَكَافِرٌ، فَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ، فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِي، كَافِرٌ
بِالْكَوْكَبِ، وَأَمَّا مَنْ قَالَ: مُطِرْنَا بِنَوْءِ(٢) كَذَا وَكَذَا،
فَذَلِكَ كَافِرٌ بِي، مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ"
(رواه البخاري (وكذلك مالك والنسائي
١. عقب
مطر
٢. الأنواء: ثمان
وعشرون منزلة, ينزل القمر كل ليلة في منزلة
Diriwayatkan dari Zaid
bin Khalid al-Juhniy r.a, beliau berkata, Rasulullah ﷺ memimpin kami shalat shubuh di Hudaibiyah, diatas bekas
hujan(1) yang turun malamnya, tatkala telah selesai, Nabi صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menghadap kepada
manusia (jama'ah para shahabat), kemudian beliau bersabda, “Tahukah kalian apa
yang telah difirmankan Tuhan kalian?”, (para sahabat) berkata, “Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui”, Rasulullah ﷺ bersabda, “(Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman) Pagi ini ada
sebagian hamba-Ku yang beriman kepada-Ku dan ada yang kafir, adapun orang yang
mengatakan, 'kami telah dikaruniai hujan sebab keutamaan Allah (fadlilah Allah)
dan kasih sayang-Nya (rahmat-Nya), maka mereka itulah yang beriman kepada-Ku dan
kafir kepada bintang - bintang'; dan adapun yang berkata, 'kami telah
dikaruniai hujan sebab bintang(2) ini dan bintang itu, maka mereka itulah yang
kafir kepada-Ku dan beriman kepada bintang - bintang' ”.
~ Diriwayatkan oleh
al-Bukhari (dan begitu juga oleh an-Nasa-i)
“bekas langit”
maksudnya bekas/akibat hujan
al-anwa': 28
tingkatan/keadaan; fase bulan setiap malam di tingkatan fasenya. (ditempat lain
disebutkan artinya adalah bintang – bintang, serupa dengan yang ada dilanjutan
hadits ini)
Hadits Ke-4
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: " قَالَ اللَّهُ: يَسُبُّ بَنِي بَنُو آدَمَ الدَّهْرَ، وَأَنَا
الدَّهْرُ، بِيَدِي اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ"
(رواه البخاري (وكذلك مسلم
Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Allah Telah Berfirman,'Anak – anak adam (umat manusia)
mengecam waktu; dan aku adalah (Pemilik) Waktu; dalam kekuasaanku malam dan
siang' ”
~Diriwayatkan oleh
al-Bukhari dan begitu juga Muslim.
di dalam al-Qur'an,
Allah Azza wa Jalla, menggunakan istilah - istilah yang berbeda untuk
menyebutkan waktu, pada ulama mendefinisikannya kurang lebih sebagai berikut:
dahr (دهر) = masa keberadaan alam semesta, mulai dari penciptaan alam
semesta sampai masa kiamat. Kata ini misalnya terdapat dalam al-Quran surah
al-Insan ayat 1:
هَلْ أَتَىٰ عَلَى
الْإِنْسَانِ حِينٌ مِنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُنْ شَيْئًا مَذْكُورا
Bukankah telah datang
atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan
sesuatu yang dapat disebut?
ashr (عصر) = masa hidup yang dilalui sesuatu (seseorang), misalnya waktu
ashr manusia, yaitu masa hidup manusia mulai dari lahir hingga meninggal.
Seperti yang disebutkan dalam al-Quran surah al-ashr ayat:1 :
وَالْعَصْر
Demi masa
ajal (أجل) = masa berakhirnya sesuatu, misal: ajal manusia. Seperti dalam
surah Yunus ayat 49.
قُلْ لَا أَمْلِكُ
لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ
أَجَلٌ ۚ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا
يَسْتَقْدِمُونَ
Katakanlah: "Aku
tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada
diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah". Tiap-tiap umat mempunyai
ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya
barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).
Waqt (وقت ) = masa dimana suatu pekerjaan harus selesai, misal waktu
sholat, dst. Seperti digunakan dalam surah an-Nisa ayat 103 (dalam bentuk jamak
= mauqut)
فَإِذَا قَضَيْتُمُ
الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ
فَإِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ ۚ إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتا
Maka apabila kamu telah
menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan
di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah
shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang
ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Hadits Ke – 5
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: " قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: أَنَا أَغْنَى
الشُّرَكَاءِ عَنْ الشِّرْكِ؛ مَنْ عَمِلَ عَمَلًا أَشْرَكَ فِيهِ مَعِي
غَيْرِي(1)، تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ".
(رواه مسلم (وكذلك ابن ماجه
Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, beliau berkata, Telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Telah berfirman Allah tabaraka wa ta'ala (Yang Maha Suci dan
Maha Luhur), Aku adalah Dzat Yang Maha Mandiri, Yang Paling tidak membutuhkan
sekutu; Barang siapa beramal sebuah amal menyekutukan Aku dalam amalan itu(1),
maka Aku meninggalkannya dan sekutunya”
~ Diriwayatkan oleh
Muslim (dan begitu juga oleh Ibnu Majah)
Adalah juga termasuk
syirik jika seseorang beramal dengan amalan disamping ditujukan kepada Allah
Subhanahu wa ta'ala juga ditujukan kepada yang selain-Nya.
Hadits ke – 6
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ
" إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ
رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ:
فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى
اسْتُشْهِدْتُ، قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ: جَرِيءٌ،
فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي
النَّارِ. وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ،
فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟
قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ، وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ، قَالَ:
كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ
الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ، فَسُحِبَ
عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ. وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ،
وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ
نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ
سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلَّا أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ، قَالَ:
كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ: هُوَ جَوَادٌ، فَقَدْ قِيلَ، ثُمَّ
أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ".
رواه مسلم (وكذلك
الترمذي والنسائي)
Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, beliau berkata, Aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya salah seorang yang pertama di hisab di
hari kiamat adalah seorang laki-laki yang mati syahid (gugur dalam peperangan);
kemudian disebutkan baginya semua kenikmatan-kenikmatan yang diberikan
kepadanya, dan dia mebenarkannya. Kemudia Allah Subhanahu wa ta'ala bertanya
kepadanya, 'Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat itu?', lelaki itu menjawab,
'Aku berperang untuk-Mu hingga aku syahid'; Allah menjawab, “Kamu berdusta,
(akan tetapi sesungguhnya) engkau berperang agar orang menyebutmu pemberani,
dan (orang – orang) telah menyebutkan demikian itu, kemudian diperintahkan
(malaikat) agar dia diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan
dilemparkan kedalamnya”.
Dan (selanjutnya
adalah) seorang laki – laki yang mempelajari ilmu dan mengamalkannya
serta dia membaca al-Quran, kemudian dia didatangkan, kemudian disebutkan
nikmat – nikmat yang diberikan kepadanya dan dia membenarkannya. Kemudian Allah
bertanya, 'Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat itu?' lelaki itu
menjawab, 'Aku mencari ilmu dan mengamalkannya/mengajarkannya, dan aku membaca
al-Quran karena-Mu'. Allah berfirman, “kamu berdusta, (akan tetapi) kamu
mencari ilmu itu agar disebut sebagai 'alim (orang yang berilmu), dan kamu
membaca al-Quran agar orang menyebutmu qari', dan kamu telah disebut demikian
itu (alim & qari')” kemudian diperintahkan (malaikat) kepadanya, agar dia
diseret di atas wajahnya hingga sampai di neraka dan di masukkan kedalam
neraka”
Dan (selanjutnya)
seorang laki – laki yang diluaskan (rizkinya) oleh Allah. Dan dikaruniai
berbagai harta kekayaan. Kemudian dia dihadapkan, dan disebutkan nikmat –
nikmat yang diberikan kepadanya, dan dia membenarkannya. Kemudia Allah
Subhanahu wa ta'ala berfirman, “Apa yang kamu kerjakan dengan nikmat – nikmat
itu?”, lelaki itu menjawab, “Tidaklah aku meninggalkan jalan yang aku cintai
selain aku menginfakkan hartaku untuk-Mu”; Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
“Kamu berdusta, tetapi kamu melakukan itu semua agar orang menyebutmu dermawan,
dan kamu telah disebut demikian”. Kemudian diperankkan (malaikat) kepadanya,
agar dia diseret di atas wajahnya, hingga sampai dineraka dan dimasukkan
kedalam neraka.
~HR. Muslim (dan begitu
juga at-Tirmidzi dan an-Nasai)
Hadits Ke – 7
عَنْ عُقْبَةَ بْنِ
عَامِرٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: " يَعْجَبُ رَبُّكَ مِنْ رَاعِي غَنَمٍ، فِي
رَأْسِ شَظِيَّةِ الْجَبَلِ(١)، يُؤَذِّنُ بِالصَّلَاةِ وَيُصَلِّي، فَيَقُولُ
اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا إِلَى عَبْدِي هَذَا،
يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ
الصَّلَاةَ، يَخَافُ مِنِّي، قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي، وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ"
رواه النسائي بسند صحيح
Diriwayatkan dari
Uqbah bin Amir r.a., beliau berkata, aku mendengar Rasulullah صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Tuhanmu
bangga terhadap seorang pengembala kambing, yang berada di atas gunung/bukit,
dia mengumandangkan adzan untuk sholat dan mengerjakan sholat, kemudian Allah
'azza wa jalla (Yang Maha Perkasa dan Maha Luhur) berfirman, 'Lihatlah hambaku
ini, dia mengumandangkan adzan dan menegakkan sholat (iqomat) karena takut
kepada-Ku, maka sesungguhnya Aku telah mengampuni hambaku ini, dan Aku akan
memasukkannya kedalam surga'”
~Diriwayatkan oleh an –
Nasai dengan sanad yang shahih.
Hadits Ke – 8
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
" مَنْ صَلَّى صَلَاةً لَمْ يَقْرَأْ فِيهَا بِأُمِّ الْقُرْآنِ، فَهِيَ
خِدَاجٌ(1) ثَلَاثًا، غَيْرَ تَمَامٍ، فَقِيلَ لِأَبِي هُرَيْرَةَ: إِنَّا نَكُونُ
وَرَاءَ الْإِمَامِ، فَقَالَ: اقْرَأْ
بِهَا فِي نَفْسِكَ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ: قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: قَسَمْتُ الصَّلَاةَ بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي نِصْفَيْنِ، وَلِعَبْدِي
مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ الْعَبْدُ:{ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ }
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: حَمِدَنِي عَبْدِي،
وَإِذَا قَالَ:{ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ } قَالَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَثْنَى عَلَيَّ عَبْدِي، وَإِذَا قَالَ:{ مَالِكِ يَوْمِ
الدِّينِ } قَالَ اللَّهُ: مَجَّدَنِي
عَبْدِي - وَقَالَ مَرَّةً: فَوَّضَ إِلَيَّ عَبْدِي، فَإِذَا قَالَ:{ إِيَّاكَ
نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ } قَالَ: هَذَا بَيْنِي وَبَيْنَ عَبْدِي
وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ، فَإِذَا قَالَ:{ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا
الضَّالِّينَ } قَالَ: هَذَا لِعَبْدِي وَلِعَبْدِي مَا سَأَلَ".
(رواه مسلم (وكذلك مالك والترمذي وأبو داود والنسائي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a. Bahwasanya nabi ﷺ bersabda, “Barangsiapa
mengerjakan sholat dengan tanpa mebaca, di dalam sholatnya, umm al-Quran (surah
al-Fatihah), maka sholatnya kurang (diucapkan beliau tiga kali, sebagai
penegasan), tidak sempurnalah sholatnya.”
kemudian disampaikan
kepada Abi Hurairah, sesungguhnya kami berada di belakang imam, maka beliau
berkata, bacalah dengannya (ummum Quran) untuk dirimu sendiri (sebagai makmum
tetap membaca al-fatihah), karena sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah 'azza wa jalla berfirman, 'Aku membagi sholat
antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian. Dan bagi hamba-Ku apa yang dia
mohonkan, maka ketika hambaku berkata { الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ} (Segala Puji Hanya Bagi Allah, Tuhan
semesta alam) Allah 'azza wa jalla berfirman, Hambaku telah memuji-Ku, dan
ketika seorang hamba berkata, { الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
} (Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang) Allah 'azza wa jalla berfirman,
'Hambaku telah memujiku', dan ketika seorang mengucapkan, { مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ } (Yang Menguasai di Hari Pembalasan),
Allah berfirman, 'Hambaku telah memuliakan Aku' – dan (Abu Hurairah) pernah
mengatakan (dengan redaksi), 'Hambaku telah berserah diri kepadaku', dan ketika
seseorang berkata, { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ
نَسْتَعِينُ } (Hanya kepada Engkau kami menyembah dan hanya kepada Engkau
kami memohon pertolongan), Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, 'ini adalah
bagian-Ku dan bagian hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dimintanya', dan
ketika seseorang berkata, :{ اهْدِنَا الصِّرَاطَ
الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ
عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ } (Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan
(jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. ), Allah
Subhanahu wa ta'ala berfirman, 'Ini adalah bagi hambaku, dan bagi hambaku apa
yang dia pinta ' ”
(diriwayatkan oleh Imam
Muslim, dan begitu juga oleh Imam Malik, Imam Tirmidzi, dan Imam Abu
Dawud, Imam Nasai dan Imam Ibnu Majah)
Hadits Ke – 9
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ
"إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ
عَمَلِهِ صَلَاتُهُ. فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ، وَإِنْ فَسَدَتْ
فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ، فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ
عَزَّ وَجَلَّ: انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا
انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ، ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ".
رواه الترمذي(1) وكذلك
أبو داود والنسائي وابن ماجه وأحمد
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Sesungguhnya perkara/amal seorang hamba yang dihisab pertama
kali adalah shalatnya. Seandainya (shalatnya) baik, maka benar-benar paling
beruntung dan paling sukses, dan seandainya (sholatnya) buruk, maka dia
benar-benar akan kecewa dan merugi, dan seandainya kurang sempurna shalat
fardlunya, Allah 'azza wa jalla berfirman, 'lihatlah apakah bagi hambaku ini
(ada amal) sholat sunnah (mempunyai sholat sunnah) yang bisa menyempurnakan
sholat fardlunya,' kemudian begitu juga terhadap amal-amal yang lainnya juga
diberlakukan demikian ”
Hadits diriwayatkan
oleh at-Tirmidzi(1), dan begitu juga oleh Abu Dawud dan Imam An-Nasai dan Ibn
Majah serta Imam Ahmad.
1. sunan Tirmidzi
hadits no. 413 juz 2 hal. 271, begitu juga dapat dibaca di kitab Misykatul
mashaabiyh, hadits no. 1330-1331 juz 1, halaman 419, dan disahihkan oleh
at-Tirmidzi
Hadits Ke –
10
: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَن النَّبِيِّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
" يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ: الصَّوْمُ لِي، وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، يَدَعُ
شَهْوَتَهُ وَأَكْلَهُ وَشُرْبَهُ مِنْ أَجْلِي، وَالصَّوْمُ جُنَّةٌ(1)،
وَلِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ حِينَ يُفْطِرُ، وَفَرْحَةٌ حِينَ يَلْقَى
رَبَّهُ، وَلَخُلُوفُ(2) فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ
الْمِسْكِ".
(رواه البخاري (وكذلك مسلم ومالك والترمذي النسائي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a., dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, ”Allah Azza wa
Jalla berfirman, 'Puasa itu untukku, dan Aku yang akan memberikan ganjarannya,
disebabkan seseorang menahan syahwatnya dan makannya serta minumnya karena-Ku,
dan puasa itu adalah perisai, dan bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan,
yaitu kebahagian saat berbuka, dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Tuhannya,
dan bau mulut orang yang berpuasa lebih harum disisi Allah, daripada bau minya
misk/kesturi' ”
Hadits riwayat
al-Bukhari, dan begitu juga oleh imam Muslim, dan Imam Malik, dan Tirmidzi dan
an-Nasai serta Ibnu Majah.
Hadits Ke –
11
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: " قَالَ اللَّهُ: أَنْفِقْ يَا ابْنَ آدَمَ، أُنْفِقْ عَلَيْكَ
(رواه البخاري (وكذلك مسلم
Diriwayatkan dari Abi
Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, berinfaklah
wahai anak adam, (jika kamu berbuat demikian) Aku memberi infak kepada kalian”.
Diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim
Hadits Ke –
12
عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ
الْأَنْصَارِيِّ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " حُوسِبَ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ،
فَلَمْ يُوجَدْ لَهُ مِنْ الْخَيْرِ شَيْءٌ، إِلَّا أَنَّهُ كَانَ يُخَالِطُ(1)
النَّاسَ، وَكَانَ مُوسِرًا، فَكَانَ يَأْمُرُ غِلْمَانَهُ أَنْ يَتَجَاوَزُوا
عَنْ الْمُعْسِرِ، قَالَ (2) قَالَ
اللَّهُ : نَحْنُ أَحَقُّ بِذَلِكَ مِنْكَ، تَجَاوَزُوا عَنْهُ"
(رواه مسلم (وكذلك البخاري والنسائي
Diriwayatkan dari Abu
Mas'ud al-Anshari r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Ada seorang lelaki sebelum kalian yang dihisab, dan tidak
ditemukan satupun kebaikan ada padanya kecuali bahwa dia adalah orang yang
banyak bergaul dengan manusia, dan dia orang yang lapang(berkecukupan), serta
dia memerintahkan kepada pegawai-pegawainya untuk membebaskan orang-orang yang
kesulitan (dari membayar hutang), kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,'Kami *(Allah)
lebih berhak untuk berbuat itu daripada dia, (oleh karena itu) bebaskan dia' ”
Hadits riwayat Muslim,
begitujuga oleh al-Bukhari dan an-Nasai.
Hadits Ke –
13
:عَنْ عَدِيَّ بْنَ حَاتِمٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ
"كُنْتُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
فَجَاءَهُ رَجُلَانِ: أَحَدُهُمَا يَشْكُو الْعَيْلَةَ(1)، وَالْآخَرُ يَشْكُو
قَطْعَ السَّبِيلِ(2)، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: أَمَّا قَطْعُ السَّبِيلِ فَإِنَّهُ لَا يَأْتِي عَلَيْكَ إِلَّا
قَلِيلٌ، حَتَّى تَخْرُجَ الْعِيرُ إِلَى مَكَّةَ بِغَيْرِ خَفِيرٍ. وَأَمَّا
الْعَيْلَةُ، فَإِنَّ السَّاعَةَ لَا تَقُومُ حَتَّى يَطُوفَ أَحَدُكُمْ
بِصَدَقَتِهِ، لَا يَجِدُ مَنْ يَقْبَلُهَا مِنْهُ، ثُمَّ لَيَقِفَنَّ أَحَدُكُمْ
بَيْنَ يَدَيْ اللَّهِ، لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ حِجَابٌ وَلَا تَرْجُمَانٌ
يُتَرْجِمُ لَهُ، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ لَهُ: أَلَمْ أُوتِكَ مَالًا؟
فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، ثُمَّ لَيَقُولَنَّ: أَلَمْ أُرْسِلْ إِلَيْكَ رَسُولًا؟ فَلَيَقُولَنَّ: بَلَى، فَيَنْظُرُ
عَنْ يَمِينِهِ، فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ، ثُمَّ يَنْظُرُ عَنْ شِمَالِهِ،
فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ، فَلْيَتَّقِيَنَّ أَحَدُكُمْ النَّارَ وَلَوْ
بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ".
رواه البخاري
Diriwayatkan dari 'Adiy
ibn Hatim r.a., beliau berkata, ketika aku sedang berada disamping Rasulullah ﷺ, kemudian datanglah dua orang laki-laki, salah satunya
mengadukan tentang kemiskinan, dan lelaki yang lainnya mengadukan tentang
perampokan di jalan, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, “Adapun mengenai perampokan, sesungguhnya kelak dalam waktu yang
tidak lama, akan datang suatu masa, ketika sebuah kafilah tidak memerlukan
pengawal saat menuju Makkah, dan adapun tentang kemiskinan, tidak akan datang
hari Kiamat, (sehingga datang masa dimana) seorang diantara kalian berdiri
untuk mencari orang yang mau menerima sedekah, namun tidak dapat menemukan
seorangpun yang mau menerimanya, kemudian (dihari kiamat) setiap orang diantara
kalian akan berdiri dihadapan Allah, yang tidak ada diantaranya dan Allah
hijab/tabir, dan tidak pula ada penerjemah yang menerjemahkan/juru bicara untuk
orang tersebut, kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, 'bukankah Aku
telah memberimu harta?' Kemudian orang itu menjawab, 'benar', kemudian Allah
Subhanahu wa ta'ala berfirman, 'bukankah telah aku utus kepadamu seorang Rasul?
', lalu orang itu menjawab, 'benar', kemudian ia melihat ke arah kanannya, maka
ia tidak mendapati kecuali Neraka, kemudian dia melihat ke arah kirinya, dan tidak
mendapati kecuali Neraka. Maka jagalah diri-diri kalian dari api Neraka,
meskipun dengan (bersedakah) separuh buah kurma, dan jika dia tidak
mendapatinya (kurma/barang untuk bersedekah) maka (bersedahlah) dengan
perkataan yang baik”
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Bukhari.
Hadits Ke –
14
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
" إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا(1)،
يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ، فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ،
قَعَدُوا مَعَهُمْ، وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ، حَتَّى
يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا، فَإِذَا تَفَرَّقُوا
عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ، قَالَ (2) : فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ: مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ؟ فَيَقُولُونَ: جِئْنَا
مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ، يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ
وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ وَيَسْأَلُونَكَ، قَالَ: وَمَا يَسْأَلُونِي؟
قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ، قَالَ: وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي؟ قَالُوا: لَا
أَيْ رَبِّ، قَالَ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي! قَالُوا: وَيَسْتَجِيرُونَكَ،
قَالَ: وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي؟ قَالُوا: مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ، قَالَ:
وَهَلْ رَأَوْا نَارِي؟ قَالُوا: لَا،
قَالَ: فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي! قَالُوا: وَيَسْتَغْفِرُونَكَ، قَالَ (1)
فَيَقُولُ: قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ، فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا، وَأَجَرْتُهُمْ
مِمَّا اسْتَجَارُوا، قَالَ(1) يَقُولُونَ: رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ، عَبْدٌ
خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ، قَالَ(1): فَيَقُولُ: وَلَهُ
غَفَرْتُ؛ هُمْ الْقَوْمُ، لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ"
رواه مسلم وكذلك البخاري
والترمذي والنسائي
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., bahwasanya Nabi ﷺ bersabda, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta'ala (Maha
Memberkati dan Maha Tinggi) memiliki banyak malaikat yang selalu
mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka
senantiasa mencari majelis-majelis dzikir. Apabila mereka mendapati satu
majelis dzikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi
dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia.
Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit.
Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan
mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu
sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang
sedang mensucikan [Tasbih], mengagungkan [Takbir], membesarkan [Tahlil], memuji
[Tahmid] dan memohon kepada Engkau.
Allah bertanya lagi:
Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon
surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku?
Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami.
Allah berfirman:
Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi:
Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu.
Allah bertanya: Dari
apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu,
wahai Tuhan kami.
Allah bertanya: Apakah
mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum.
Allah berfirman:
Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku?
Para malaikat itu
melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda, kemudian
Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang
mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa
yang mereka takutkan.
Beliau melanjutkan lagi
lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si
Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut
berdzikir bersama mereka. Beliau berkata, lalu Allah menjawab: Aku juga telah
mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang
ikut duduk bersama mereka.
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Bukhari at-Tirmidzi dan an-Nasa'i.
Hadits Ke –
15
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
: "يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى: أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا
مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ، ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي،
وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ، ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ خَيْرٌ مِنْهُمْ، وَإِنْ
تَقَرَّبَ إِلَيَّ بِشِبْرٍ، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ تَقَرَّبَ
إِلَيَّ ذِرَاعًا، تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا(1) وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي،
أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً"
(رواه البخاري (وكذلك مسلم والترمذي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Telah berfirman Allah Subhanahu wa ta'ala, 'Aku adalah
sebagaimana prasangka hambaku kepadaku, dan Aku bersamanya ketika dia
mengingatku, dan jika hambaku mengingatku dalam sendirian, maka Aku
mengingatnya dalam diri-Ku sendiri, dan jika dia mengingatku di dalam sebuah
kelompok/jama'ah, (maka) Aku mengingatnya dalam kelompok yang lebih baik dari
kelompok tersebut, dan jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku mendekat kepadanya
sehasta, dan jika dia mendekat kepadaku sehasta, Aku mendekat kepadanya satu
depa, dan jika dia mendatangiku dengan berjalan, Aku mendatanginya dengan
berjalan cepat'
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu
Majah.
Hadits Ke –
16
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
فِيمَا يَرْوِي عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ: "إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ
الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ: فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ
فَلَمْ يَعْمَلْهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ
هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَنَاتٍ،
إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ، إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيرَةٍ، وَمَنْ هَمَّ بِسَيِّئَةٍ
فَلَمْ يَعْمَلْهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، فَإِنْ
هُوَ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا، كَتَبَهَا اللَّهُ لَهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً"
رواه البخاري ومسلم
Diriwayatkan oleh Ibn
'Abbas r.anhumaa, dari Nabi ﷺ, Sesungguhnya Alloh menulis
semua kebaikan dan keburukan. Barangsiapa berkeinginan berbuat kebaikan, lalu
dia tidak melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna
untuknya. Jika dia berkeinginan berbuat kebaikan, lalu dia melakukannya, Alloh
menulis pahala sepuluh kebaikan sampai 700 kali, sampai berkali lipat
banyaknya. Barangsiapa berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia tidak
melakukannya, Alloh menulis di sisiNya pahala satu kebaikan sempurna untuknya.
Jika dia berkeinginan berbuat keburukan, lalu dia melakukannya, Alloh menulis
satu keburukan saja.
Hadits riwayat Bukhari
dan Muslim.
Hadits Ke –
17
عَنْ أَبِي ذَرٍّ
الْغِفَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِيمَا يَرْوِيهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَنَّهُ قَالَ: " يَا
عِبَادِي: إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي وَجَعَلْتُهُ
بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوا. يَا عِبَادِي: كُلُّكُمْ ضَالٌّ إِلَّا
مَنْ هَدَيْتُهُ فَاسْتَهْدُونِي أَهْدِكُمْ، يَا عِبَادِي: كُلُّكُمْ جَائِعٌ
إِلَّا مَنْ أَطْعَمْتُهُ فَاسْتَطْعِمُونِي أُطْعِمْكُمْ، يَا عِبَادِي:
كُلُّكُمْ عَارٍ إِلَّا مَنْ كَسَوْتُهُ فَاسْتَكْسُونِي أَكْسُكُمْ، يَا
عِبَادِي: إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَأَنَا أَغْفِرُ
الذُّنُوبَ جَمِيعًا، فَاسْتَغْفِرُونِي أَغْفِرْ لَكُمْ . يَا عِبَادِي:
إِنَّكُمْ لَنْ تَبْلُغُوا ضَرِّي فَتَضُرُّونِي، وَلَنْ تَبْلُغُوا نَفْعِي
فَتَنْفَعُونِي، يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ
وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ مَا زَادَ
ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ
وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ
مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا، يَا عِبَادِي: لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ
وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ فَسَأَلُونِي،
فَأَعْطَيْتُ كُلَّ وَاحِدٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِمَّا عِنْدِي
إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ الْمِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْرَ. يَا عِبَادِي:
إِنَّمَا هِيَ أَعْمَالُكُمْ أُحْصِيهَا لَكُمْ، ثُمَّ أُوَفِّيكُمْ إِيَّاهَا،
فَمَنْ وَجَدَ خَيْرًا فَلْيَحْمَدْ اللَّهَ، وَمَنْ وَجَدَ غَيْرَ ذَلِكَ فَلَا
يَلُومَنَّ إِلَّا نَفْسَهُ “.
رواه مسلم (وكذلك
الترمذي وابن ماجه)
Dari Abu Dzar Al
Ghifari radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam
sebagaimana beliau riwayatkan dari Rabbnya Azza Wajalla bahwa Dia berfirman :
Wahai hambaku, sesungguhya aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan
Aku telah menetapkan haramnya (kezaliman itu) diantara kalian, maka janganlah
kalian saling berlaku zalim. Wahai hambaku semua kalian adalah sesat kecuali
siapa yang Aku beri hidayah, maka mintalah hidayah kepada-Ku niscaya Aku akan
memberikan kalian hidayah. Wahai hambaku, kalian semuanya kelaparan kecuali
siapa yang aku berikan kepadanya makanan, maka mintalah makan kepada-Ku niscaya
Aku berikan kalian makanan. Wahai hamba-Ku, kalian semuanya telanjang kecuali
siapa yang aku berikan kepadanya pakaian, maka mintalah pakaian kepada-Ku
niscaya Aku berikan kalian pakaian. Wahai hamba-Ku kalian semuanya melakukan
kesalahan pada malam dan siang hari dan Aku mengampuni dosa semuanya, maka
mintalah ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni. Wahai hamba-Ku sesungguhnya
tidak ada kemudharatan yang dapat kalian lakukan kepada-Ku sebagaimana tidak
ada kemanfaatan yang kalian berikan kepada-Ku. Wahai hamba-Ku seandainya sejak
orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari kalangan manusia dan
jin semuanya berada dalam keadaan paling bertakwa diantara kamu, niscaya hal
tersebut tidak menambah kerajaan-Ku sedikitpun . Wahai hamba-Ku seandainya
sejak orang pertama diantara kalian sampai orang terakhir, dari golongan
manusia dan jin diantara kalian, semuanya seperti orang yang paling durhaka
diantara kalian, niscaya hal itu tidak mengurangi kerajaan-Ku sedikitpun juga.
Wahai hamba-Ku, seandainya sejak orang pertama diantara kalian sampai orang
terakhir semunya berdiri di sebuah bukit lalu kalian meminta kepada-Ku, lalu
setiap orang yang meminta Aku penuhi, niscaya hal itu tidak mengurangi apa yang
ada pada-Ku kecuali bagaikan sebuah jarum yang dicelupkan di tengah lautan.
Wahai hamba-Ku, sesungguhnya semua perbuatan kalian akan diperhitungkan untuk
kalian kemudian diberikan balasannya, siapa yang banyak mendapatkan kebaikan
maka hendaklah dia bersyukur kepada Allah dan siapa yang menemukan selain
(kebaikan) itu janganlah mencela kecuali dirinya.
Diriwayatkan oleh Imam
Muslim, begitu juga oleh Imam Tirmidzi dan Imam Ibn Majah
Hadits Ke –
18
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: " إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: يَا
ابْنَ آدَمَ، مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِي(1) قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ
رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِي فُلَانًا مَرِضَ فَلَمْ
تَعُدْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِي عِنْدَهُ. يَا
ابْنَ آدَمَ: اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِي، قَالَ: يَا
رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ؟ قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ
أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ؟ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ
لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي. يَا ابْنَ آدَمَ: اسْتَسْقَيْتُكَ
فَلَمْ تَسْقِنِي، قَالَ: يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ
الْعَالَمِينَ؟ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِي فُلَانٌ فَلَمْ تَسْقِهِ، أَمَا
إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِي"
رواه مسلم
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla kelak dihari kiamat akan
berfirman, “Wahai anak cucu Adam, aku sakit dan kamu tidak menjengukku”, ada
yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami menjenguk-Mu sedangkan Engkau
adalah Tuhan Semesta Alam”, Allah berfirman, “Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya
hambaku yang bernama Fulan sakit, dan kamu tidak menjenguknya? Tidakkah engkau
tahu, sesungguhnya jika kamu menjenguknya, engkau akan mendapatiku didekatnya.
Wahai anak cucu adam,
aku meminta makanan kepadamu, namun kamu tidak memberiku makanan kepada-Ku”,
ada yang berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami dapat memberi makan kepada-Mu
sedangkan Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
“Tidakkah engkau tahu, sesungguhnya hambaku fulan meminta makanan, dan
kemudian kalian tidak memberinya makanan? Tidakkah engkau tahu, seandainya
engkau memberinya makanan, benar-benar akan kau dapati perbuatan itu di
sisi-Ku.
Wahai anak cucu adam,
Aku meminta minum kepadamu, namun engkau tidak memberi-Ku minum” , ada yang
berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana kami memberi minum kepada-Mu sedangkan
Engkau adalah Tuhan Semesta Alam?” Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman,
“Seorang hambaku yang bernama fulan meminta minum kepadamu, namun tidak engkau
beri minum, tidakkah engkau tahu, seandainya engkau memberi minum kepadanya,
benar – benar akan kau dapati (pahala) amal itu di sisi-Ku”
Hadit diriwayatkan oleh
Muslim.
Hadits Ke –
19
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: " قَالَ اللَّه عَزَوَجَلَّ :الْكِبْرِيَاءُ
رِدَائِي، وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي، فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا،
قَذَفْتُهُ فِي النَّارِ".
((رواه أبو داود(وكذلك ابن ماجه وأحمد) بأسانيد صحيحة.(1
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a, beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Kesombongan adalah seledangku,
dan keagungan adalah kain(sarung)ku, barangsiapa bersaing (turut memiliki)
dalam salah satu dari kedua hal tersebut, maka benar-benar akan aku lemparkan
dia di dalam neraka' ”
Hadit diriwayatkan oleh
Abu Dawud, begitu juga oleh Ibn Majah dan Imam Ahmad, dengan sanad yang shahih.
Hadits Ke –
20
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ،أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: " تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، وَيَوْمَ
الْخَمِيسِ، فَيُغْفَرُ لِكُلِّ عَبْدٍ لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا، إِلَّا
رَجُلًا كَانَتْ بَيْنَهُ وَبَيْنَ أَخِيهِ شَحْنَاءُ، فَيُقَالُ: (1) أَنْظِرُوا
(2) هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا، أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا،
أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا"
(رواه مسلم (وكذلك مالك وأبو داود
Dari Abu Hurairah r.a.,
bahwasannya Rasulullah ﷺ telah bersabda, “pintu – pintu
surga dibuka pada hari senin dan hari kamis, maka diampunilah setiap hamba yang
tidak mensekutukan Allah dengan sesuatu apapun, kecuali seorang laki-laki yang
diantaranya dan saudaranya bermusuhan, maka dikatakan kepadanya, tundalah
hingga keduanya berdamai, tundalah hingga keduanya berdamai, tundalah hingga
keduanya berdamai ”.
hadits diriwayatkan
oleh Imam Muslim, begitu juga oleh Imam Malik dan Abu Dawud.
Hadits Ke –
21
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
" قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: ثَلَاثَةٌ أَنَا خَصْمُهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ:
رَجُلٌ أَعْطَى بِي ثُمَّ غَدَرَ (1)،
وَرَجُلٌ بَاعَ حُرًّا فَأَكَلَ ثَمَنَهُ، وَرَجُلٌ اسْتَأْجَرَ أَجِيرًا
فَاسْتَوْفَى مِنْهُ وَلَمْ يُعْطِ أَجْرَهُ"
رواه البخاري (وكذلك ابن
ماجه وأحمد)
Dari Abu Hurairah r.a.,
dari Nabi ﷺ, beliu bersabda, "Allah
Ta'ala berfirman: Ada tiga jenis orang yang Aku menjadi musuh mereka pada hari
qiyamat, seseorang yang bersumpah atas namaku lalu mengingkarinya, seseorang
yang menjual orang yang telah merdeka lalu memakan (uang dari) harganya dan
seseorang yang memperkerjakan pekerja kemudian pekerja itu menyelesaikan
pekerjaannya namun tidak dibayar upahnya"
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan begitu juga Imam Ibnu Majah dan Imam Ahmad.
Hadits Ke –
22
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: " لَا يَحْقِرْ أَحَدُكُمْ نَفْسَهُ، قَالُوا: يَا رَسُولَ
اللَّهِ كَيْفَ يَحْقِرُ أَحَدُنَا نَفْسَهُ؟ قَالَ: يَرَى
أَمْرَ اللَّهِ عَلَيْهِ فِيهِ مَقَالٌ، ثُمَّ لَا يَقُولُ فِيهِ، فَيَقُولُ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: مَا مَنَعَكَ أَنْ تَقُولَ فِي
كَذَا وَكَذَا؟ فَيَقُولُ: خَشْيَةُ النَّاسِ، فَيَقُولُ: فَإِيَّايَ كُنْتَ أَحَقَّ أَنْ تَخْشَى"
رواه ابن ماجه بسند صحيح
Diriwayatkan dari Abu
Sa'id r.a., beliau berkata, Rasulullah ﷺ telah bersabda, ““Janganlah salah seorang mencela dirinya
sendiri.” Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana seseorang mencela
dirinya sendiri?” Beliau menjawab: “Dia melihat perkara Allah diperbincangkan,
lalu dia tidak mengatakan (pembelaan) kepadanya, maka Allah ‘azza wajalla akan
berkata kepadanya kelak di hari Kiamat; ‘Apa yang mencegahmu untuk mengatakan
begini dan begini! ‘ lalu ia menjawab, ‘Saya takut terhadap manusia’. Maka
Allah pun berfirman: ‘Aku lebih berhak untuk kamu takuti’.” ”
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Ibnu Majah dengan sanad yang shahih.
Hadits Ke –
23
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ : "إِنَّ اللَّهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَقُولُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ: أَيْنَ الْمُتَحَابُّونَ بجَلَالِي؟ الْيَوْمَ أُظِلُّهُمْ فِي
ظِلِّي يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلِّي"
(رواه البخاري (وكذلك مالك
Dari Abi Hurairah r.a,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, sesungguhnya Allah tabaaraka wa ta'aala berfirman di hari
kiamat, “Dimanakah orang – orang yang saling mencintai karena-Ku, dihari ini
(kiamat) aku menaungi mereka dalam naunganku, dihari dimana tidak ada naungan
kecuali naunganku”
Hadits riwayat Bukhari,
dan begitu juga diriwayatkan oleh Imam Malik.
Hadits Ke –
24
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: " إِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ، فَقَالَ:
إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ، قَالَ: فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ، ثُمَّ
يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ: إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ، فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ، قَالَ:
ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ. وَإِذَا اللَّهُ أَبْغَضَ عَبْدًا،
دَعَا جِبْرِيلَ فَيَقُولُ: إِنِّي أُبْغِضُ فُلَانًا فَأَبْغِضْهُ، فَيُبْغِضُهُ
جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي أَهْلِ السَّمَاءِ: إِنَّ اللَّهَ يُبْغِضُ فُلَانًا
فَأَبْغِضُوهُ، قَالَ: فَيُبْغِضُونَهُ،
ثُمَّ تُوضَعُ لَهُ الْبَغْضَاءُ فِي الْأَرْضِ".
(رواه مسلم (وكذلك البخاري ومالك والترمذي
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya jika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil
Jibril dan berfirman, 'Sesunguhnya aku mencintai fulan, maka cintailah dia.'”,
Rasulullah selanjutnya bersabda, maka Jibril pun mencintainya, kemudian Jibril
menyeru penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah
dia”, maka para penghuni langit pun mencintainya, selanjutnya Rasulullah ﷺ bersabda, “dan kemudian dibumi diapun menjadi orang yang diterima”.
Dan ketika Allah membenci seorang hamba, maka Dia memanggil Jibril dan kemudian
berfirman, “Sesungguhnya aku membenci si fulan, maka bencilah dia”, maka Jibril
pun membenci si Fulan, kemudia Jibril menyeru penduduk langit, “sesungguhnya
Allah membenci si fulan, maka bencilah dia”, Rasulullah ﷺ melanjutkan, “maka penduduk langitpun membenci fulan, kemudian diapun
dibenci di bumi”.
Hadits riwayat Muslim,
dan begitu juga oleh Imam Bukhari, Malik, dan Imam Tirmidzi.
Hadits Ke –
25
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
" إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَال: مَنْ
عَادَى لِي وَلِيًّا، فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ
عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ
عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا
أَحْبَبْتُهُ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي
يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي
بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ،
وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ عَبْدِي
الْمُؤْمِنِ، يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ. رواه البخاري
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, sesungguhnya Allah 'azza wa jalla berfirman, “Siapa yang
memusuhi seorang kekasihku, maka Aku menyatakan perang kepadanya, dan tiada
mendekat kepadaku seorang hambaku, dengan sesuatu yang lebih kusukai daripada
melaksanakan kewajibannya, dan selalu hambaku mendekat kepadaku dengan
melakukan sunah – sunah sehingga Aku sukai, maka apabila Aku telah kasih
kepadanya, Akulah yang menjadi pendengarannya, dan penglihatannya, dan sebagai
tangan yang digunakannya dan kaki yang dijalankannya, dan apabila ia memohon
kepadaku pasti kukabulkan dan jika berlindung kepadaku pasti
kulindungi” Hadits riwayat Bukhari.
Hadits Ke –
26
عَنْ أَبِي أُماَمَةَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيّ صَلّى اللهُ عليهِ وسلّم، قاَلَ: "قاَلَ
اللهُ عَزَّوَجَلَّ: إِنَّ أَغْبَطَ أَوْليَائي عِنْدي لَمُؤْمِنُ، خَفِيفُ
الْحَاذِ(١)، ذُو حَظ مِنَ الصّلاةِ، أَحْسَنَ عِباَدَةَ رَبِّهِ، وَأَطَاعَهُ فِي
السِّرِّ، وَكاَن غاَمضاً في النّاس، لاَ يُشَرُ إِليْهِ بِالأصابِعِ، وكانَ
رِزْقُهُ كفافاً فَصَبَرَ عَلَى ذلك ثُمَّ نَفَضَ بِيَدِهِ(٢)، ثُمَّ قاَلَ:
عُجِّلَة مَنِيَّتُهُ، قَلَّتْ بِوَاكِيهِ، قَلَّ تُرَاثُهُ
رواهُ التِّرمذي (وكذلك
أحمد وإبن ماجه) وإسناده حسن
Diriwayatkan dari Abi
Umamah r.a., dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, Allah Azza Wa
Jalla berfirman, Sesungguhnya wali-wali (para kekasih) yang terbaik menurutku
adalah seorang mukmin yang ringan kondisinya, punya bagian dari shalat,
menyembah Tuhannya dengan baik, menaati-Nya saat sepi (dalam keadaan
sirri/tersembunyi), tidak dikenali orang dan tidak ditunjuk dengan jari,
rizkinya pas-pasan (hanya cukup bagi dirinya sendiri) lalu ia bersabar atas hal
itu”. Setelah itu beliau SAW mengetuk-ngetukkan tangan beliau, kemudian beliau
bersabda, “Kematiannya dipercepat, sedikit wanita yang menangisi dan sedikit
harta peninggalanya.”
Hadits riwayat
at-Tirmidzi, dan begitu juga ima Ahmad dan Ibnu Majah, dengan sanad hasan.
Hadits Ke –
27
عَنْ مَسْرُوْقٍ، قاَلَ:
سَأَلْناَ -أَوْ سَأَلْتُ- عَبْدُ اللهِ -أَيْ ابْنَ مَسْعُوْدٍ- عَنْ هَذِهِ
الآية
}وَلاَتَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِى سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتاً
بَلْ أَحْيَاءُ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ { - قاَلَ: أَمَا إِنَّا قَدْ
سَأَلْناَ عَنْ ذَلِكَ، فَقَالَ:
أَرْوَاحُهُمْ فِى
جَوْفِ طَيْرٍ خُضْرٍ، لَهَا قَناَدِيلُ مُعَلَّقَةُ بِالْعَرْشِ، تَسْرَحُ مِنَ
الْجَنَّةِ حَيْثُ شَاءَتْ، ثُمَّ تَأْوِي إِلى تِلْكَ القَنَادِيلِ، فَٱطَّلَعَ
إِلَيْهِمْ رَبُّهُمُ ٱطَّلاَعَةً فَقَالَ: "هَلْ تَشْتَهُوْنَ
شَيْئاً؟" قَالُوا "أَيَّ شَيْءٍ نَشْتَهِي وَنَحْنُ نَسْرَحُ مِنَ
الْجَنَّةِ حَيْثُ شِئْناَ؟" فَفَعَلَ ذَلِكَ بِهِمْ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ،
فَلَمَّا رَأَوْا أَنَّهُمْ لَنْ يُتْرَكُوْا مِنْ أَنْ يَسْأَلُوا، قَالُوا:
"يَارَبِّ، نُرِيْدُ أَنْ تَرُدَّ أَرْوَاحُناَ فِى أَجْساَدِناَ، حَتَّى
نُقْتَلَ فِىْ سَبِيْلِكَ مَرَّةً أُخْرَى" فَلَمَّا رَأَى أَنْ لَيْسَ
لَهُمْ حَاجَةٌ تُرِكُوا.
رواه مسلم وكذلك الترمذى والنسائي وابن ماجه.
Dari Masyruq, beliau berkata: kami bertanya – atau aku bertanya – kepada
Abdullah – maksudnya adalah Abdullah Ibn Mas'ud – mengenai ayat berikut:
وَلاَتَحْسَبَنَّ
الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِى سَبِيْلِ اللهِ أَمْوَاتاً بَلْ أَحْيَاءُ عِنْدَ
رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَ
Janganlah kamu mengira
bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup
disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. (Ali-Imran:169)
Ibnu Abbas berkata,
ketahuilah sesunguhnya aku benar – benar telah menanyakan ayat tersebut (kepada
Rasulullah ﷺ), maka beliau bersabda, “ruh-ruh
mereka didalam burung-burung berwarna hijau yang memiliki pelita-pelita yang
tergantung di 'arasy, (ruh mereka) terbang ke surga sesuai kehendak mereka, dan
kemudian kembali ke pelita, kemudian Tuahan mereka mendatangi mereka dan
berfirman, 'Apakah ada sesuatu yang kalian inginkan?', mereka menjawab, 'adakah
lagi yang kami inginkan, sedangkan kami bebas terbang ke surga sekehendak
kami', dan hal tersebut ditanyakan kepada mereka tiga kali, dan ketika mereka
menyadari bahwa mereka tidak akan ditinggalkan (tidak ditanya lagi) hingga
mereka meminta sesuatu, mereka selanjutnya berkata, 'Wahai Tuhan kami, kami
berharap kiranya Engkau kembalikan ruh kami ke dalam jasad kami, hingga kami
terbunuh kembali di jalan-Mu untuk kedua kalinya', tatkala Allah melihat bahwa
mereka tidak memiliki hajat/keinginan lain lagi, maka mereka ditinggalkan
(tidak ditanya lagi)”.
Diriwayatkan oleh
Muslim, begitu juga oleh at-Tirmidzi, an-Nasai dan Ibnu Majah.
Hadits Ke –
28
عَنْ جُنْدُبٍ بنِ
عَبْدِ اللهِ رضي الله عنه قاَلَ: قاَلَ رَسُوْلُ الله صلى الله عليه وسلم:
كاَنَ فِيْمَنْ كاَنَ قَبْلَكُمْ رَجِلٌ، بِهِ جُرْحٌ فَجَزِعَ، فَأَخَذَ
سِكِّيْناً فَحَزَّ بِهَا يَدَهُ، فَماَ رَقَأَ الدَّمُ حَتَّى ماَتَ قَالَ اللهُ
تَعاَلَى: "باَدَرَنِي عَبْدِى بِنَفْسِهِ، حَرَّمْتُ عَلَيْهِ
الجَنَّةَ".
رواه البخاري
Dari Jundub ibn
Abdillah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, “Terdapat seseorang laki-laki dari orang-orang sebelummu yang
memiliki luka, kemudian dia mengambil pisau dan melukai tanganya, maka darahnya
pun terus mengalir keluar hingga dia meninggal, Allah Subhanahu wa ta'ala
berfirman, 'hambaku telah bergegas menemuiku karena ulahnya, maka aku haramkan
baginya surga '” Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari
Hadits Ke –
29
: عن أبي هريرة رضي الله عنه أَنَّ رسول الله صلى الله عليه وسلم قال
يقول الله تعالي:
"ماَ لِعَبْدِي الْمُؤْمِنِ عِنْدِي جَزَاءٌ، إِذاَ قَبَضْتُ صَفِيَّهُ
مِنْ أَهْلِ الدُّنْياَ، ثُمَّ احْتَسَبَهُ، إِلَّا الْجَنَّةُ"
رواه البخاري.
Dari Abu Hurairah r.a.,
sesungguhnya Rasululah ﷺ bersabda, Allah Subhanahu wa
ta'ala telah berfirman, 'Tidak ada bagi hambaku yang beriman balasan dari-Ku,
ketika aku ambil orang yang paling dia sayangi (kekasihnya) dari penduduk
dunia, kemudian dia mengharapkan keridhaan Allah (balasan pahala dari Alah),
kecuali (pasti akan Ku balas dengan) surga'. Diriwayatkan oleh
Bukhari.
Hadits Ke –
30
عن أبي هريرة، رضي الله
عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال:
قال الله عز وجل:
"إِذَا أَحَبَّ عَبْدِي لِقَائِي أَحْبَبْتُ لِقَاءَهُ وَإِذَا كَرِهَ
لِقَائِي، كَرِهْتُ لِقَاءَهُ"
رواه البخاري ومالك.
وفى رواية لمسلم، توضح
معني الحديث: عَن عَائِشَةَ رضي الله عنها قاَلَتْ: قاَلَ
رسول الله، صلى الله عليه وسلم : مَنْ أَحَبَّ لِقاَءَ اللهِ، أَحَبَّ اللهُ
لِقَاءَهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ فَقُلْتُ
"ياَ نَبِيَّ الله، أَكْراهِيةَ الْمَوْتِ؟ فَكُلُّناَ نَكْرَهُ
الْمَوْتَ" قَالَ: "لَيْسَ كَذَلِكَ، وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذاَ
بُشِّرَ بِرَحْمَةِ اللهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ، أَحَبَّ لِقاَءَ اللهِ،
فَأَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ، وَإِنّ الكاَفِرَ إِذاَ بُشِّرَ بِعَذاَبِ اللهِ
وَسَخَطِهِ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ، وَكَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ".
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, Allah 'Azza wa Jalla berfirman, “Ketika hambaku
menyukai untuk bertemu denganku, akupun senang untuk bertemu dengannya, dan
ketika hambaku benci untuk bertemu denganku, akupun benci bertemu dengannya” diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Malik.
Dan didalam riwayat
Imam Muslim, yang menjelaskan makna hadits tersebut: dari 'Aisyah r.anha,
beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ: barangsiapa senang bertemu dengan Allah, Allah pun juga senang
bertemu dengannya, dan barangsiapa yang benci bertemu dengan Allah, Allah pun
juga benci bertemu dengannya. Aku ('Aisyah r.a) pun bertanya, “Wahai Nabi
Allah, aku membenci mati ? kita semua membenci kematian”, Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidak demikian (maksudnya), akan tetapi, seorang
mukmin ketika diberikan kabar gembira dengan rahmat Allah, keridloan-Nya dan
surga-Nya, maka dia pun senang bertemu dengan Allah, dan Allah pun senang
bertemu dengannya, sedangkan orang kafir, ketika diberitakan kepada mereka
dengan adzab Allah, dan murka-Nya maka mereka benci bertemu dengan Allah, dan
Allah pun juga benci bertemu dengan mereka”.
Hadits Ke –
31
عنْ جُنْدُبٍ رضي اللهُ
عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى اللهُ عليه وسَلَّم، حدَّث أَن رجُلا قال واللهِ
لا يَغْفِرُ اللهُ لِفُلانٍ، وإِنَّ اللهَ تَعالَى قالَ: مَنْ ذاَ الَّذِي
يَتَأَلَى(١) عَلَيَّ أَن لاَ أَغفِرَ لِفُلانٍ، فَإِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لِفُلانٍ،
وأَحْبَطْتُ عَمَلَكَ(٢) أَوْكَمَاقالَ
رواه مسلم
Diriwayatkan dari
Jundub r.a., bahwa Rasulullah ﷺ, diberitakan bahwa seseorang
berkata, “Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni fulan”, dan sesungguhnya
Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, “siapakah yang telah bersumpah dengan
nama-Ku, bahwa aku tidak akan mengampuni fulan, sesungguhnya aku benar-benar
mengampuni fulan, dan Aku membatalkan amal-amalmu”, atau seperti perkataan/sabda
yang serupa kalimat tersebut.
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Muslim.
Hadits Ke –
32
عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ
رضي اللهُ عَنْهُ: عن النَّبيَّ صلى اللهُ عليه وسَلَّم، قالَ: أَسْرَفَ رَجُلٌ
علَى نَفْسِهِ، فَلَمَّا حَضَرَهُ الْمَوتُ أَوْصَى بَنيهِ، فقال: إِذا أَناَ
مُتُّ فَاحْرِقُوْنِى، ثُمَّ اسْحَقُوْنِى، ثُمَّ اذْرُوْنِى فِى الْبَحْرِ
فَوَاللهِ لَئِنْ قَدَرَ عَلَيَّ رَبِّي لَيُعَذِّبُنِى عَذَابًا مَاعَذَّبَهُ
بِهِ أَحَدًا قَالَ فَفَعَلُوْا ذَلِكَ بِهِ فَقَالَ لِلْأَرْضِ: أَدِّى
مَاأَخَذْتِ، فَإِذَاهُوَ قَائِمٌ، فَقَالَ لَهُ مَاحَمَلَكَ عَلَى مَاصَنَعْتَ؟
فَقَالَ: خَشْيَتُكَ يَارَبِّ،أَمَخاَفَتُكَ. فَغَفَرَلَهُ بِذَلِكَ
(رواه مسلم (وكذلك البخاري والنسائي وإبن ماجه
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, seorang
laki-laki yang telah berbuat melampau batas atas dirinya sendiri, maka ketika
ajalnya akan datang, dia berwasiat kepada anaknya, kemudian dia berwasiat:
Ketika aku telah mati, bakarlah (jasad) aku, kemudian hancurkanlah sampai
halus, selanjutnya sebarkanlah abu (jasad) ku di udara di laut, karena, demi
Allah seandainya Allah menetapkan kepadaku untuk mengadzabku, Dia akan
mengadzabku dengan adzab yang belum pernah ditimpakan kepada seorangpun
(selainku). Maka mereka melakukan apa yang diwasiatkan kepadanya. Kemudian Allah
berfirman kepada bumi, Kumpulkanlah apa yang telah kamu ambil, maka ketika
lelaki itu berdiri (dibangkitkan kembali), selanjutnya Allah berfirman, “Apa
yang mendorongmu untuk melakukan perbuatan tersebut?”, lelaki itu menjawab,
“karena aku takut (خشي) kepada-Mu wahai
Tuhanku, (dalam kalimat lain: karenat aku takut kepada-Mu dengan menggunakan خائف )”. maka Allah pun mengampuni laki-laki
tersebut disebabkan hal tersebut (karena rasa takut kepada Allah).
Diriwayatkan oleh
Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari, an-Nasa'i dan Ibn Majah.
Hadits Ke –
33
عَنْ أبي هُريرة، رضي
اللهُ عنه، عن النّبي صلّى اللهُ عليه وسلَّم، فيما يَحكي عن ربِّهِ عزَّ
وجَلَّ،قال: أَذْنَبَ عَبْدٌ ذَنْبًا فَقَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى.
فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ
رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ. ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ
فَقَالَ أَىْ رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَبْدِى
أَذْنَبَ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِه.
ثُمَّ عَادَ فَأَذْنَبَ فَقَالَ أَىْ رَبِّ اغْفِرْ لِى ذَنْبِى. فَقَالَ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَذْنَبَ عَبْدِى ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًّا
يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِالذَّنْبِ .اعْمَلْ مَا شِئْتَ فَقَدْ غَفَرْتُ
لَكَ
(رواه مسلم (وكذلك البخري
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., dari Nabi ﷺ, salah satu dari yang di
wahyukan dari Tuhannya 'Azza wa Jalla, adalah sabdanya, “telah berbuat dosa
seorang hamba dengan suatu perbuatan maksiat/dosa, kemudian dia berkata, Ya
Tuhanku ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta'ala berfirman,
'hambaku telah berbuat dosa dengan suatu perbuatan dosa, dan dia mengetahui
bahwa Tuhannya maha mengampuni dosa dan menghukum perbuatan dosa.', kemudian
hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan kemudian berdoa (lagi) yaitu: Tuhanku,
ampunilah bagiku dosaku. Maka Allah tabaraka wa ta'ala berfirman, 'hambaku
melakukan perbuatan dosa, dan dia mengetahui bahwa Tuhannya mengampuni dosa dan
mengadzab perbuatan dosa'. Kemudian hamba tersebut berbuat dosa kembali, dan
kemudian berdoa kembali yaitu: Tuhanku, ampunilah bagiku dosaku, maka Allah
tabaraka wa ta'ala berfirman, 'hambaku telah berbuat dosa, dan dia tahu , dia
memiliki Tuhan yang Mengampuni dosa dan mengadzab perbuatan dosa. Lakukanlah
apa yang kamu kehendaki, karena aku benar-benar telah mengampunimu' ”.
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Muslim, dan begitu juga oleh Imam Bukhari.
Hadits Ke –
34
عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى الله عليه وسلم يَقُوْلُ :
قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ مَا دَعَوْتَنِي وَرَجَوْتَنِي
غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَاكَانَ مِنْكَ وَلاَ أُبَالِي، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ
بَلَغَتْ ذُنُوْبُكَ عَنَانَ السَّماَءِ ثُمَّ اسْتَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ،
يَا ابْنَ آدَمَ، إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطاَياَ ثُمَّ
لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكْ بِي شَيْئاً لأَتَيْتُكَ
بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً
رواهُ الترمذي (وكذلك
احمد) وسنده حسن
Diriwayatkan dari Anas
r.a., beliau berkata, aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, “Wahai anak cucu Adam,
sesungguhnya bagimu apa yang kamu pintakan kepadaku dan kamu mohonkankepadaku,
aku mengampunimu atas apa yang ada padamu dan aku tidak memperdulikannya
(berapa besar dan banyak dosa yang ada padamu), wahai anak adam, seandainya
engkau datang denga dosa-dosamu sebanyak awan di langit, kemudian engkau
memohon ampunanku, maka aku mengampunimu, wahai anak cucu Adam, sesungguhnya
seandainya engkau datang kepadaku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau
menemuiku dengan tanpa menyekutukanku sama sekali, maka kutemui engkau dengan
ampunan sejumlah itu pula”.
Hadits diriwayatkan
oleh at-Tirmidzi dan begitu juga oleh Imam Ahmad, dan sanadnya Hasan.
Hadits Ke –
35
عن ابي هُريرة رضي اللهُ
عنه، أَنَّ رَسُولَ الله صولّى الله عليه وسَلَّم، قال: يَتَنَزَّلُ رَبُّنَا
تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلُّ لَيْلَةٍ إِلىَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقىَ
ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرِ فَيَقُوْلُ : مَنْ
يَدْعُوْنِي فَأَسْتَجِيْبُ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيهِ وَمَنْ
يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرُ لَهُ
رواه البخاري (وكذلك
مسلم ومالك والترمذي وأبوداود) وفي روارة المسلم زيادة: فلا يزالُ كذلك حتَى يُضيء
الفَجْرُ
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, Tuhan kita Subhanahu wa ta'ala setiap malam turun ke
langit dunia ketika sepertiga malam terakhir, kemudian berfirman, “Barangsiapa
berdoa kepadaku, akan aku kabulkan, dan barangsiapa meminta kepadaku, maka akan
aku beri, dan barangsiapa memohon ampunanku, maka aku ampuni”.
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Bukhari, begitu juga oleh Imam Muslim, Imam Malik, Imam Tirmidzi dan
Abu Dawud, dan dalam riwayat Muslim, dengan tambahan: Allah turun (di
langit dunia) hingga terbitnya fajar.
Hadits Ke –
36
عن أنس رضي اللهُ عنه،
عن النّبي صولّى الله عليه وسَلَّم، قال
يَجْتَمِعُ
الْمُؤمِنُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَيَقُولُونَ: لَوِ اسْتَشْفَعْنَا إِلَى
رَبِّنَا فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ: أَنْتَ أَبُو النَّاسِ خَلَقَكَ اللهُ
بِيَدِهِ وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ،
فَاشْفَعْ لَنَا عِنْدَ رَبِّكَ حَتَّى يُريحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذا،
فَيَقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ وَيَذْكُرُ ذَنْبَهُ فَيَسْتَحْيِي ائْتُوا نُوحًا
فإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللهُ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ، فَيَأْتُونَه،
فَيَقُولُ: لَسْتُ
هُناكُمْ وَيَذْكُر سُؤَالَه رَبَّه مَا لَيْسَ لَهُ بِه عِلْم فَيَسْتَحْيِي
فَيَقُولُ: ائْتُوا خَلِيلَ الرَّحْمن فَيَأْتُونَهُ فَيقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُمْ
فَيَقُولُ: ائْتُوا مُوسَى عَبْدًا كَلَّمَهُ اللهُ وَأعْطَاهُ التَّوْرَاةَ,
فَيَأْتُونَهُ ، فَيقُولُ: لَسْتُ هُنَاكُم فَيَذْكُرُ قَتْلَ النَّفْسِ بِغَيْرِ
نَفْسٍ فَيَسْتَحْيِي مِنْ رَبِّهِ فَيَقُولُ: ائْتُوا عِيسى عَبْدَاللهِ
وَرَسُولَهُ وَكَلِمَةَ اللهِ ورُوحَهُ، فَيَأْتُونَهُ فَيَقُولُ: لَسْتُ
هُنَاكُمْ ائْتُوا مُحَمَّدًا عَبْدًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّم مِنْ ذَنْبِهِ
وَمَا تَأَخَّرَ، فَيَأْتُونِّي فأَنْطَلِقُ حَتَّى أَسْتأذِنَ عَلَى رَبِّي
فيَأْذَنُ لِي، فإِذَا رأَيْتُ رَبِّي وَقَعْتُ سَاجِدًا فَيَدَعُنِي مَا شَاءَ
اللهُ ثُمَّ يُقَالُ: ارْفَعْ رَأْسَكَ وَسَلْ تُعْطَهْ وَقُلْ يُسْمَعْ وَاشْفَعْ
تُشَفَّعْ، فأَرْفَعُ رَأْسِي فأَحْمَدُهُ بِتَحْمِيدٍ يُعَلِّمُنِيهِ ثُمَّ
أَشْفَعُ فَيُحَدُّ لِي حَدًّا فأُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ ثُمَّ أَعُودُ إلَيْهِ
فَإذَا رَأَيْتُ رَبِّي مِثْلَهُ ثُمَّ أَشْفَعُ فَيُحَدُّ لِي حدًّا
فأُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ ثُمَّ أَعُودُ الثَّالِثَةَ ثُمَّ أعُودُ الرَّابِعَةَ
فَأَقُولُ:مَا بَقِيَ فِي النَّار إلَّا مَنْ حَبَسَهُ الْقُرْآنُ وَوَجَبَ
عَلَيْهِ الْخُلُود.
رواه البخاري (وكذلك
مسلم والترمذي وابن ماجه) وفي رواية أخرى للبخاري زيادة هي: قال النّبيّ صلّى الله
وسلَّم. يَخرُجُ منَ النَّار مَنْ قاَلَ: لَاإِلٰهَ
إلَّا اللهُ، وَكاَنَ فِي قَلبِهِ مِنَ الْخَيْرِ مَا يَزِنُ شَعِيْرَةً، ثُمَّ
يَخْرُجُ مِنَ النّاَرِ مَنْ قَالَ: لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللهُ. وَكاَنَ فِي
قَلْبِهِ مِنَ الْخَيْرِ ماَيَزِنُ بُرَّةً، ثُمَّ يَخْرُجُ مِنَ النَّارِ مَنْ
قالَ: لاَ إله إلّا اللهُ، وَكاَنَ فِي قَلْبِهِ مَا يَزِنُ مِنَ الْخَيْرِ
ذَرَّةً
Diriwayatkan dari Anas
r.a., dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: orang-orang
yang beriman berkumpul pada hari kiamat, kemudian berkata, “Hendaknya kita
memohon pertolongan kepada Tuhan kita”, kemudian mereka mendatangi nabi Adam
dan berkata, “Engkau adalah ayah umat manusia, Allah Subhanahu wa ta'ala telah
menciptamu dengan Tangan-Nya, dan telah bersujud kepadamu para Malaikat, dan
engkau telah Diajarkan (oleh Allah Subhanahu wa ta'ala) nama-nama segala
sesuatu, maka mintakanlah pertolongan bagi kita kepada Tuhanmu, sehingga kita
bisa beristirahat dari tempat kita ini”, Nabi Adam menjawab, “Aku tidak bisa
menolong kalian (memintakan pertolongan kepada Allah),” dan kemudian Nabi Adam
menyebutkan kesalahan-kesalahannya, dan diapun merasa malu (kepada Allah, untuk
memintakan pertolongan), kemudian dia berkata, “Pergilah menemui Nuh, karena
sesungguhnya dia adalah Rasul pertama yang diutus Allah kepada penduduk bumi”,
kemudian mereka pun mendatangi nabi Nuh, maka Nuh a.s pun menjawab, “Aku tidak
bisa menolong kalian”, kemudian dia menyebutkan kesalahannya yang
mempertanyakan sesuatu yang dia tidak ada pengetahuan tentangnya, karena itu
dia merasa malu (untuk memintakan pertolongan), kemudian Nabi Nuh berkata,
“Temuilah Kekasih Allah Yang Maha Pengasih (Khalilullah/Khalilurrahman, Nabi
Ibrahim a.s)”, merekapun menemuinya. Nabi Ibrahim pun menjawab, “Aku tidak bisa
menolong kalian”, kemudian beliau berkata, “Temuilah Musa, seogan hamba yang
Allah bercakap denganya, dan diturunkan kepadanya Taurat”, merekapun menemui
nabi Musa a.s., dan beliaupun menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian”,
kemudian beliau menyebutkan kesalahannya yang telah membunuh seorang manusia
untuk menyelamatkan diri yang lain. Dan beliau merasa malu kepada Tuahnnya.
Kemudian Nabi Musa berkata, “Temuilah Isa, hamba Allah dan Rasul-Nya, kalimat
Allah dan Ruhullah”, kemudian mereka pun menemui nabi Isa a.s, Nabi Isa pun
menjawab, “Aku tidak bisa menolong kalian, temuilah Muhammad, seorang hamba
Allah yang telah diampuni dosa-dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan
datang”, maka merekapun menemuiku (Nabi Muhammad ﷺ), maka akupun berangkat (menemui Allah) sehingga meminta izin
kepada Tuhanku maka Dia memberikan izin kepadaku. Dan ketika aku melihat
Tuhanku, akupun jatuh bersujud, dan Dia pun membiarkanku selama yang
dikehendaki-Nya, kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman, “Angkatlah
kepalamu, dan mintalah, aku akan berikan (yang kau pinta), dan berkatalah, maka
perkataanmu akan didengarkan, dan mintakanlah syafa'at dan syafa'atmu akan
dikabulkan”, maka akupun mengangkat kepalaku, dan aku memuji Allah dengan
segenap pujian yang telah Allah beritahu kepadaku, kemudian aku memberikan
syafa'at dan Allah menetapkan bagiku batasan (jumlah orang yang dapat diberi
syafa'at), kemudian mereka semua dimasukkan ke dalam surga. Kemudian aku
kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta'ala, dan ketika aku melihat Tuhanku
(aku pun jatuh bersujud) sebagaimana sebelumnya. Kemudian aku memberikan
syafa'at dan Allah Subhanahu wa ta'ala menetapkan bagiku batasan (jumlah orang
yang diberi syafa'at), maka mereka semua kemudian dimasukkan ke dalam surga.
Kemudian aku kembali menghadap Allah Subhanahu wa ta'ala untuk ketiga, keempat,
hingga aku berkata, “Tidak tersisa di dalam neraka kecuali orang-orang
yang telah ditetapkan di dalam al-Qur'an, dan orang-orang yang ditetapkan kekal
di dalamnya.”
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Bukhari (dan begitu juga Muslim, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah), dan di
dalam riwayat yang lain oleh Imam Bukhari, dengan tambahan: Nabi ﷺ bersabda: dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah
berkata: لَاإِلٰهَ إلَّا اللهُ
, dan di dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji jagung, dan kemudian juga
dikeluarkan dari api neraka, seseorang yang pernah berkata لَاإِلٰهَ إلَّا اللهُ dan di dalam hatinya
terdapat kebaikan seberat biji gandum, dan juga dikeluarkan dari neraka
seseorang yang pernah berucap لَاإِلٰهَ إلَّا
اللهُ dan di dalam hatinya ada kebaikan seberat biji sawi (atau
seberat atom/dzarrah).
Hadits Ke –
37
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ اللَّه تَعالَى: أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لَا
عَيْنٌ رَأَتْ، وَلَا أُذُنٌ سَمِعَتْ وَلَا خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ،
فَاقْرَأُوا إنْ شِئْتُم (١): {فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مّاَ أُخْفِيَ لَهُم مِن
قُرَّةِ أَعْيُنٍ}(٢)
رَوَاهُ البخاري ومسلم
والترمذي وابن ماجه
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., beliau berkata, telah bersabda Rasulullah ﷺ, telah berfirman Allah Subhanahu wa ta'ala, “Aku telam
mempersiapkan bagi hambaku yang shalih, surga yang tidak pernah dilihat oleh
mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas di benak
manusia”, abu hurairah selanjutnya berkata, maka bacalah jika kamu kehendaki: {فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مّاَ أُخْفِيَ لَهُم مِن قُرَّةِ
أَعْيُنٍ} seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk
mereka yaitu (bermacam – macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata.[QS.
As-Sajdah:17]
Diriwayatkan oleh Imam
Bukhari dan Imam Muslim serta Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah.
Hadits Ke –
38
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
رضي الله عَنْهُ، عَنْ رَسُول الله صلّى اللهُ عليهِ وسَلَّم، قال: لَمَّا خَلَقَ
اللهُ الْجَنَّةَ وَ النَّارَ، أَرْسَلَ ِجِبْرِيلَ إِلَى الجنَّةِ ،فَقَالَ:
انْظُرْ إِلَيْهَا، وإِلَى مَا أَعْدَدْتُ لِأَ هْلِها فِيها. قال: فجَاءَ هاَ
وَنَظَرَ إِلَيهَا وإلَى ماَ أَعَدَّ اللهُ لِأَهْلِهاَ فِيهاَ، قال: فَرَجَعَ
إِلَيْهِ. قاَلَ : فَوَعِزَّتِكَ
لاَ يَسْمَعُ بِها أَحَدٌ إِلّاَ دَخَلَها. فَأَمَرَ بِها فَحُفَّتْ
بِالْمَكَارِهِ، فقاَلَ : أَرْجِع إِلَيْهَا، فانظُرْ إِلَى مَا أَعْدَدْتُ
لِأَهْلِهَا فِيْهاَ، قالَ: فَرَجَعَ إِلَيْهاَ، فإِذا هِيَ قَدْ حُفَّتْ
بِالْمَكَارِهِ، فَرَجَعَ إِليه، فَقاَلَ: وعِزَّتِكَ لَقَدْ خِفْتُ أَنْ لاَ
يَدْخُلَهاَ أَحَدٌ قَالَ: اذْهَبْ إِلَى النَّارِ فَانْظُرْ إِليها، وإِلَى ما
أعدَدْتُ لِأَهْلِهَا. فَإِذا هِيَ يَرْكَبُ بَعضُهاَ بَعْضاً، فَرَجَعَ إِلَيْهِ،
فَقاَلَ: وَعِزَّتِكَ لاَ يَسْمَعُ بِها أَحَدُ فَيَدْخُلَهاَ. فَأَمَرَ بِها
فحُفَّتْ بِالشَّهَوَاتِ. فَقَالَ: ارْجِعْ
إِليْهاَ، فَرَجَعَ إِلَيْهَا، فَقاَلَ: وَعِزَّتِكَ لَقَدْ خَشِيْتُ أَنْ لاَ
يَنْجُوَ مِنهاَ أَحَدٌ إلّاَ دخَلَها.
رَوَاه الترمذي وقال
حديث حسن صحيح.(وكذلك أبوداود والنسائي)
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda, ketika Allah menciptakan surga dan neraka, Dia
mengutus Jibril untuk melihat neraka, dan kemudian berfirman: Lihatlah apa yang
ada di dalamnya, dan kenikmatan yang aku janjikan kepada penghuninya di
dalamnya. Rasulullah ﷺ melanjutkan: Kemudia Jibril
datang ke surga dan melihat di dalamnya dan pada kenikmatan yang disiapkan oleh
Allah Subhanahu wa ta'ala kepada para penghuninya di dalamnya, kemudian
Rasulullah ﷺ mengatakan: kemudian Jibril
kembali kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan berkata, “Demi kemulyaan-Mu, tidak
seorangpun yang mendengar tentangnya, kecuali akan memasukinya”. Kemudian
Allah Subhanahu wa ta'ala memerintahkan untuk menyelimuti/melingkupi surga
dengan perkara-perkara yang dibenci (berbagai kesulitan), kemudian Allah
Subhanahu wa ta'ala berfirman (kepada Jibril): kembalilah ke surga, dan
lihatlah apa yang telah aku persiapkan untuk para penghuninya di dalamnya.
Rasulullah ﷺ melanjutkan, “kemudian
kembalilah Jibril ke surga, maka ketika dia sampai di sana, benar-benar (surga)
telah terlingkupi dengan berbagai kesulitan, kemudia Jibril kembali menemui
Allah Subhanahu wa ta'ala dan berkata, 'Demi Kemulyaan-Mu, aku benar-benar
kuatir, bahwa tidak akan seorangpun masuk ke dalamnya'. Kemudian Allah
Subhanahu wa ta'ala berfirman, 'Pergilah ke neraka, dan lihatlah di dalamnya,
dan perhatikan terhadap apa yang aku persiapkan bagi para penghuninya'.
kemudian ketika Jibril sampai di neraka, dia melihat neraka terdiri dari
beberapa tingkatan, yang satu di bawah yang lain, kemudian dia kembali menemui
Allah Subhanahu wa ta'ala dan berkata, 'Demi Kemulyaan-Mu, Tidak seorangpun
yang mendengar tentangnya akan memasukinya'. Kemudian Allah Subhanahu wa ta'ala
memerintahkan untuk menyelimuti/melingkupi Neraka dengan syahwat/kesenangan,
dan kemudian berfirman kepada Jibril, 'Kembalilah ke Neraka', kemudian Jibril
pun kembali ke Neraka, dan kemudian berkata, 'Demi Kemulyaan-Mu, hamba
benar-benar kuatir, tidak seorangpun terbebas kecuali akan memasukinya'”
Hadits diriwayatkan
oleh at-Tirmidzi, dan beliau berpendapat hadits ini berdrajat hasan shahih
(begitu juga diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibn Majah)
Hadits Ke –
39
عنَ أَبي سَعِيد
الْخُذري رضي اللهُ عَنهُ، عن النَّبِيّ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلَّمَ، قالَ:
احتجَّتِ الجنَّةُ وَالنّارُ، فقالت النّارُ : فِيَّ الْجَبَّارُونَ والمُتَكَبِّرُونَ
، وقَالتِ الجَنَّةُ : فِيَّ ضُعفَاءُ النَّاسِ وَمَسَاكِينُهُم فَقَضَى اللهُ
بَيْنَهُما : إِنَّكِ الجنَّةُ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَـنْ أَشَاءُ ، وَإِنَّكِ
النَّارُ عَذابِي أُعذِّب بِكِ مَــنْ أَشَاءُ ، ولِكِلَيكُمَا عَلَيَّ مِلؤُها
(رواه مسلم (وكذلك البخاري والترمذي
Diriwayatkan dari Abi
Sa'id al-Khudri r.a., dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “surga dan neraka berdebat, kemudian neraka
berkata: 'bagianku (aku dimasuki) orang-orang yang suka menindas dan sombong',
dan surga berkata, 'bagianku orang-orang yang lemah (dhu'afa) dan orang-orang
miskin', maka Allah memberi keputusan diantara mereka, 'Sesungguhnya engkau
surga adalah kasih sayangku, denganmu aku kasihi siapa saja yang aku kehendaki,
dan engkau neraka adalah adzabku, dengamu aku mengadzab siapa saja yang aku
kehendaki, dan bagi kamu berdua, akulah yang menentukan isinya'”.
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Muslim, dan juga oleh Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi
Hadits Ke –
40
عنَ أَبي سَعِيد
الْخُذري رضي اللهُ عَنهُ، قَلا: قاَلَ النَّبِيّ صَلّى اللهُ عَليهِ وَسَلَّمَ،
إِنَّ اللهَ يَقُوْلُ لِأَ هْلِ الجَنَّةِ: ياَ أَهلَ الجَنَّةِ. يَقُوْلُونَ:
لَبَّيكَ رَبَّنا وسَعْدَيْكَ، والخَيْرُ فِي يَديكَ، فيَقُولُ: هَلْ رَضِيْتُمْ؟
فَيَقُولُونَ:وَماَ لَناَ لاَ نَرْضَى ياَ رَبِّ، وَ قَدْ أَعْطَيْتَناَ ماَ لَم
تُعطِ أَحَداً مِنْ خَلْقِكَ. فَيَقُولُ: أَلا أُعطِيكُمْ أَفضَلَ مِنْذلِكَ ؟
فَيَقُولُونَ: يَارَبِّ
وَأَيُّ شَيْءٍ أَفْضَلُ مِنْ ذَلِكَ ؟ فَيَقُولُ: أُحِلُّ عَلَيْكُمْ رِضوانِي،
فلا أَسخَطُ عَلَيكُمْ بَعْدَهُ أَبدًا رواه البخاري(وكذلك مسلم والترمذي)
Diriwayatkan dari Abi
Sa'id al-Khudri r.a., beliau berkata, telah bersabda Nabi ﷺ, sesungguhnya Allah berfirman (kepada semua penduduk surga),
“Wahai para penghuni surga”, mereka menjawab, “Kami datang memenuhi panggilanmu
wahai Tuhan kami dan kebaikan ada dalam kekuasaan-Mu”, Allah berfirman, “Apakah
kalian Ridlo/puas (terhadap segala nikmat-Ku) ?”, mereka menjawab, “apakah lagi
yang membuat kami tidak ridlo wahai Tuhanku, sedangkan engkau benar-benar telah
memberikan nikmat yang tidak engkau berikan kepada seorang lainpun dari
makhlukmu”, kemudian Allah berfirman, “maukah kalian aku berikan nikmat yang
lebih baik dari itu semua?”, mereka menjawab, “Wahai Tuhanku, nikmat yang mana
lagikah yang lebih utama dari nikmat itu semua?”, Allah Subhanahu wa ta'ala
berfirman, “Aku melimpahkan kepadamu keridloanku, maka tidak akan ada lagi
kemurkaanku pada kalian setelah ini, selamanya”.
Hadits diriwayatkan
oleh Imam Bukhari dan begitu juga oleh Imam Muslim dan Imam Tirmidzi.
Betfair Casino, Stuttgart, Germany - Mapyro
BalasHapusSee 세종특별자치 출장안마 map showing Betfair Casino, 하남 출장안마 Stuttgart, Germany. This 강원도 출장마사지 is the 인천광역 출장안마 Betfair 화성 출장마사지 casino map for Stuttgart.